Merujuk pada
berbagai pendapat para ahli matematika SD/MI dalam mengembangkan kreatifitas
dan kompetensi siswa, maka guru hendaknya dapat menyajikan pembelajaran yang
efektif dan efisien, sesuai dengan kurikulum dan pola pikir siswa. Dalam
mengajarkan matematika, guru harus memahami bahwa kemampuan siswa berbeda-beda,
serta tidak semua siswa menyenangi mata pelajaran matematika. Untuk itu, guru
dituntut agar dapat memilih metode yang tepat dengan menyesuaikan materi yang
ada dalam menunjang proses belajar mengajar bidang studi matematika.
Tujuan akhir
pembelajaran matematika SD/MI yaitu agar siswa terampil dalam menggunakan
berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memperoleh suatu
ketangkasan dan keterampilan biasanya diperlukan adanya drill atau latihan
berkali-kali atau terus menerus terhadap apa yang telah dipelajari, karena dengan
melakukannya secara teratur, pengetahuan tersebut dapat disempurnakan.
Penerapan
metode latihan atau drill dalam pembelajaran matematika ini sangat tepat
digunakan sebagai salah satu pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika
yang menuntut siswa untuk teliti dalam menjawab soal yang guru berikan, dan
salah satu tujuan dalam pembelajaran matematika adalah mengembangkan kecakapan
intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi dan sebagainya.
Artinya, melalui metode drill atau latihan, pemahaman siswa akan lebih
baik dan lebih mandalam, dapat mengembangkan kemampuan menghitung, serta dapat
menggunakan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam
prosesnya, agar penerapan metode drill dalam pembelajaran
matematikaberlangsung secara efektif dan efisien, maka perlu adanya
langkah-langkah yang harus diperhatikan, antara lain:
1) Metode drill
digunakan untuk tindakan yang dilakukan secara otomatis.
2) Guru harus memilih
latihan yang memiliki arti luas, yaitu yang dapat menanamkan pengertian,
pemahaman akan maksud dan tujuan latihan sebelum siswa melakukannya.
3) Guru perlu
mengutamakan ketetapan, agar siswa melakukan latihan secara tepat.
4) Guru
memperhitungkan waktu latihan yang singkat agar tidak meletihkan dan
membosankan.
5) Perhatikan
kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara
klasikal,sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secar perorangan pula.
Nah, hanya itu yang bisa saya sampaikan. selamat mencoba teman-teman.
No comments:
Post a Comment